Prolog.......
Terkadang setiap kehidupan kita jalani
begitu saja, tanpa bisa kita prediksikan dan tanpa bisa kita perhitungkan.
Sepertinya teori roda berputar, itu memang pantas untuk menggambarkan tentang
filosofi kehidupan.
Bagiku, kehidupan itu luas. Kehidupan
hubunganku dengan Tuhan, kehidupan kasih sayang di keluargaku, kehidupan
cintaku, kehidupan dengan sahabat-sahabat terdekat dengan orang di
sekelilingku. Singkatnya kehidupan itu dapat di definisikan dengan berbagai
macam arti dengan sudut pandang berbeda dan tentunya berbeda pula antara
definisi satu orang dengan satu orang lainnya.
Kebahagiaan dan kesedihan menurutku itu
sih sepaket. Ketika kita menerima satu kebahagiaan dalam hidup kita, kita tak
akan bisa menolak hadirnya kesedihan dalam hidup kita. Selalu ada hujan sebelum
ada pelangi. Kehidupanku yang awalnya selalu berada di zona nyaman, tiba-tiba
perlahan keluar dari zona nyaman setelah Papahku meninggal.Ya, apalagi kalau
bukan masalah ekonomi. Mamiku beralih posisi dengan papahku, menggantikannya
menjadi kepala keluarga. Membiayai kuliah kakakku juga sekolahku. Menjadi
single parent untukku dan kakakku sekaligus juga menjadi “ Wonder Woman “ bagi
kami.
Kehilangan Papah, merubah banyak hal
dalam hidupku. Aku tak bisa lagi menjadi anak manja yang minta ini dan itu pada
Mamiku. Meskipun keluargaku masih saja memanjakanku. Ada yang bilang Keluarga
itu seperti meja, yang ,mempunyai empat kaki. Jika ada satu kaki yang patah,
maka meja itu akan rapuh. Tapi bagiku tidak seperti itu, Kehilangan Papah bukan
berarti dunia dan kehidupanku berhenti. Justru, perjuangan hidup itu baru di
mulai. Dan suatu pembuktian diri untuk mengembangkan karakter, untuk tetap
berdiri tegak, bangkit lalu berlari dan mengejar impian meski kehilangan 1 kaki
yaitu papahku.
Sahabat, banyak kata yang sebenarnya
bisa mewakili untuk mendefinisikannya. Tapi aku lebih suka mendefinisikan
sahabat itu seperti pelangi. Dia memberi warna dalam hidup, dia selalu
memberikan goretan-goretan warna yang indah. Hamh...apa jadinya kalau kita tidak
menemukan sahabat dalam hidup ini. sebenernya satu hal yang bisa membuatku
berdiri tegak hingga saat ini, nggak lain juga karna dukungan sahabat-sahabat
yang selalu mengelilingiku.
Dan sekarang, aku nggak pernah kesepian.
Karna aku punya sahabat dan aku juga punya cinta. Dan aku nggak sadar, sejak
kapan sebenarnya cinta itu sudah ada di dekatku. Sedikitpun aku nggak pernah
berfikir dan nggak pernah terlintas kalau kamu yang sekarang menjadi cinta
dalam hidupku. Teman SMP, teman main, teman belajarku waktu SMP, dan sekarang
menjadi teman hidupku. Bahkan dulu ada perasaan suka sedikitpun nggak ada.
Aneh memang....dan aku selalu nggak bisa
njelasin sejak kapan aku jatuh hati kepadamu. Dan aku juga nggak pernah bisa
njelasin kenapa seorang aku bisa suka bahkan jatuh hati. Entah apa yang bisa
membuatku bertahan begitu lama dengan pria ini. Jujur, Kamu memang bukan
termasuk kriteria pria yang selama ini ada di benakku. Bukan juga sosok pria
yang selama ini aku impikan. Tapi anehnya pacaran denganmu bisa membuatku
mengerti apa itu cinta, mengerti bahwa cinta itu tidak selalu berawal dengan
tampang yang keren, mengerti bahwa cinta itu menerima dan memahami apa itu
perbedaan, mengerti bahwa cinta itu tak terpengaruh dengan jarak.. cinta itu
mengerti, mengerti dan mengerti.
Kamu memang bukan tipe kriteria pria
yang aku impikan, tapi kamu mampu membuatku bertahan hingga sekarang. Tahun
2008 aku pacaran untuk pertama kalinya denganmu
dan berlangsung hanya sekitar 7 bulan, lalu putus, dan balikan lagi
tahun 2009 hingga sekarang. Entah apa yang bisa membuatku bertahan denganmu.
Padahal sebelumnya, pacaran dengan teman yang masih dalam satu kota saja dan
sesuai dengan kriteriaku, aku nggak pernah bisa bertahan lama. Mentok paling
lama 1 tahun. Tapi denganmu, aku bisa bertahan hingga sekarang .
Solo-Kalimantan. Jangan di tanya gimana
galaunya saat itu. Saat itu, aku masih kelas 3 SMA. Dan aku sama sekali nggak
pernah jauh dari yang namanya Pacar. Setiap aku butuh, pacarku harus selalu ada
buat aku. Tapi tiba-tiba, baru seminggu balikan aku harus merelakanmu
pergi lagi. Itu adalah hal yang paling
sangat sulit aku lakukan, mendadak aku merasa menjadi seorang jomblo. Yang
kemana-mana harus sendiri, nggak ada yang ngantar kesana atau kesini, nggak ada
yang nemenin makan Cornetto pas lagi galau abis, dan nggak ada yang di tlp
suruh jemput waktu pulang sekolah lagi ujan, juga nggak ada yang selalu
mengusap perutku saat ada tamu datang bulan, dan nggak bisa malam mingguan
seperti pasangan-pasangan lain. Buat ketemu sama ksmu aja, aku harus nunggu 3
bulan.
Tapi semuanya ini mengjarkan satu hal
untukku. Bahwa ketika kita mencintai seseorang, kita akan selalu tetap
mencintainya di manapun dia berada. Meski kamu ada di Kalimantan, dan aku ada
di Solo. Semuanya itu tetap aku lewati, aku tetap menanti juga tetap berharap.
Terkadang aku pernah berfikir, apa
justru jarak yang memisahkan , dan waktu yang berbeda , yang membuatku bertahan
hingga detik ini ?. Jarak bagiku mengajarkan banyak hal. Waktu yang sempit,
juga ikut mengajarkanku banyak hal. Salah satunya menghargai apa arti
keberadaan. Pertemuan yang singkat, nggak pernah sedikitpun aku lewatkan hanya
untuk memegang tanganmu ataupun mendekap erat tubuh hangatmu.
Semuanya itu memang butuh proses. Ya,
aku akui bulan-bulan awal setelah aku
berkomitmen untuk LDR. Hatiku klabakan dan kaget. Aku masih anak SMA,
yang belum siap dengan satu hubungan Long Distance dan hubungan serius.
Terkadang kekosongan dan kesepian kerap menhampiriku dan membuatku sangat sukar
untuk menjaga hati. Menjaga hati yang sudah aku berikan padamu.
Di bilang berjuang mati-matian untuk
setia. Pastinya iya.......bagiku dengan status LDR, kekosongan juga kesepian
memang godaan yang paling besar untukku tetap setia. Tapi bersyukur, seiring
berjalannya waktu, aku bisa melewati semua itu. Menghilangkan kesepian juga
kekosongan dan menggantinya dengan suatu penantian dan harapan.
Dan pastinya semua pasangan berharap
akan berujung pada pernikahan. Nggak jauh beda denganku. Aku terus berharap
bahwa pria yang berdiri bersamaku di pelaminan kelak adalah kamu.
Bersama
membangun bahtera rumah tangga, menjadi seorang ibu untuk anak-anakku.
Satu hal yang
pasti bahwa sebenarnya cinta itu selalu ada di sekitar kita, meski tanpa sadar
kita selalu mencari di mana itu cinta.
Hope you enjoy
about my story...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hay semua, kalau misal aku late respond dan kalian butuh jawaban aku segera. kalian bisa DM aku ya di @veronica_untik