Jumat, 24 Maret 2017

Something About - Prolog

Prolog.......

Terkadang setiap kehidupan kita jalani begitu saja, tanpa bisa kita prediksikan dan tanpa bisa kita perhitungkan. Sepertinya teori roda berputar, itu memang pantas untuk menggambarkan tentang filosofi kehidupan.

Bagiku, kehidupan itu luas. Kehidupan hubunganku dengan Tuhan, kehidupan kasih sayang di keluargaku, kehidupan cintaku, kehidupan dengan sahabat-sahabat terdekat dengan orang di sekelilingku. Singkatnya kehidupan itu dapat di definisikan dengan berbagai macam arti dengan sudut pandang berbeda dan tentunya berbeda pula antara definisi satu orang dengan satu orang lainnya.

Kebahagiaan dan kesedihan menurutku itu sih sepaket. Ketika kita menerima satu kebahagiaan dalam hidup kita, kita tak akan bisa menolak hadirnya kesedihan dalam hidup kita. Selalu ada hujan sebelum ada pelangi. Kehidupanku yang awalnya selalu berada di zona nyaman, tiba-tiba perlahan keluar dari zona nyaman setelah Papahku meninggal.Ya, apalagi kalau bukan masalah ekonomi. Mamiku beralih posisi dengan papahku, menggantikannya menjadi kepala keluarga. Membiayai kuliah kakakku juga sekolahku. Menjadi single parent untukku dan kakakku sekaligus juga menjadi “ Wonder Woman “ bagi kami.

Kehilangan Papah, merubah banyak hal dalam hidupku. Aku tak bisa lagi menjadi anak manja yang minta ini dan itu pada Mamiku. Meskipun keluargaku masih saja memanjakanku. Ada yang bilang Keluarga itu seperti meja, yang ,mempunyai empat kaki. Jika ada satu kaki yang patah, maka meja itu akan rapuh. Tapi bagiku tidak seperti itu, Kehilangan Papah bukan berarti dunia dan kehidupanku berhenti. Justru, perjuangan hidup itu baru di mulai. Dan suatu pembuktian diri untuk mengembangkan karakter, untuk tetap berdiri tegak, bangkit lalu berlari dan mengejar impian meski kehilangan 1 kaki yaitu papahku.

Sahabat, banyak kata yang sebenarnya bisa mewakili untuk mendefinisikannya. Tapi aku lebih suka mendefinisikan sahabat itu seperti pelangi. Dia memberi warna dalam hidup, dia selalu memberikan goretan-goretan warna yang indah. Hamh...apa jadinya kalau kita tidak menemukan sahabat dalam hidup ini. sebenernya satu hal yang bisa membuatku berdiri tegak hingga saat ini, nggak lain juga karna dukungan sahabat-sahabat yang selalu mengelilingiku.

Dan sekarang, aku nggak pernah kesepian. Karna aku punya sahabat dan aku juga punya cinta. Dan aku nggak sadar, sejak kapan sebenarnya cinta itu sudah ada di dekatku. Sedikitpun aku nggak pernah berfikir dan nggak pernah terlintas kalau kamu yang sekarang menjadi cinta dalam hidupku. Teman SMP, teman main, teman belajarku waktu SMP, dan sekarang menjadi teman hidupku. Bahkan dulu ada perasaan suka sedikitpun nggak ada.

Aneh memang....dan aku selalu nggak bisa njelasin sejak kapan aku jatuh hati kepadamu. Dan aku juga nggak pernah bisa njelasin kenapa seorang aku bisa suka bahkan jatuh hati. Entah apa yang bisa membuatku bertahan begitu lama dengan pria ini. Jujur, Kamu memang bukan termasuk kriteria pria yang selama ini ada di benakku. Bukan juga sosok pria yang selama ini aku impikan. Tapi anehnya pacaran denganmu bisa membuatku mengerti apa itu cinta, mengerti bahwa cinta itu tidak selalu berawal dengan tampang yang keren, mengerti bahwa cinta itu menerima dan memahami apa itu perbedaan, mengerti bahwa cinta itu tak terpengaruh dengan jarak.. cinta itu mengerti, mengerti dan mengerti.

Kamu memang bukan tipe kriteria pria yang aku impikan, tapi kamu mampu membuatku bertahan hingga sekarang. Tahun 2008 aku pacaran untuk pertama kalinya denganmu  dan berlangsung hanya sekitar 7 bulan, lalu putus, dan balikan lagi tahun 2009 hingga sekarang. Entah apa yang bisa membuatku bertahan denganmu. Padahal sebelumnya, pacaran dengan teman yang masih dalam satu kota saja dan sesuai dengan kriteriaku, aku nggak pernah bisa bertahan lama. Mentok paling lama 1 tahun. Tapi denganmu, aku bisa bertahan hingga sekarang .

Solo-Kalimantan. Jangan di tanya gimana galaunya saat itu. Saat itu, aku masih kelas 3 SMA. Dan aku sama sekali nggak pernah jauh dari yang namanya Pacar. Setiap aku butuh, pacarku harus selalu ada buat aku. Tapi tiba-tiba, baru seminggu balikan aku harus merelakanmu pergi  lagi. Itu adalah hal yang paling sangat sulit aku lakukan, mendadak aku merasa menjadi seorang jomblo. Yang kemana-mana harus sendiri, nggak ada yang ngantar kesana atau kesini, nggak ada yang nemenin makan Cornetto pas lagi galau abis, dan nggak ada yang di tlp suruh jemput waktu pulang sekolah lagi ujan, juga nggak ada yang selalu mengusap perutku saat ada tamu datang bulan, dan nggak bisa malam mingguan seperti pasangan-pasangan lain. Buat ketemu sama ksmu aja, aku harus nunggu 3 bulan.
Tapi semuanya ini mengjarkan satu hal untukku. Bahwa ketika kita mencintai seseorang, kita akan selalu tetap mencintainya di manapun dia berada. Meski kamu ada di Kalimantan, dan aku ada di Solo. Semuanya itu tetap aku lewati, aku tetap menanti juga tetap berharap.

Terkadang aku pernah berfikir, apa justru jarak yang memisahkan , dan waktu yang berbeda , yang membuatku bertahan hingga detik ini ?. Jarak bagiku mengajarkan banyak hal. Waktu yang sempit, juga ikut mengajarkanku banyak hal. Salah satunya menghargai apa arti keberadaan. Pertemuan yang singkat, nggak pernah sedikitpun aku lewatkan hanya untuk memegang tanganmu ataupun mendekap erat tubuh hangatmu.

Semuanya itu memang butuh proses. Ya, aku akui bulan-bulan awal setelah aku  berkomitmen untuk LDR. Hatiku klabakan dan kaget. Aku masih anak SMA, yang belum siap dengan satu hubungan Long Distance dan hubungan serius. Terkadang kekosongan dan kesepian kerap menhampiriku dan membuatku sangat sukar untuk menjaga hati. Menjaga hati yang sudah aku berikan padamu.

Di bilang berjuang mati-matian untuk setia. Pastinya iya.......bagiku dengan status LDR, kekosongan juga kesepian memang godaan yang paling besar untukku tetap setia. Tapi bersyukur, seiring berjalannya waktu, aku bisa melewati semua itu. Menghilangkan kesepian juga kekosongan dan menggantinya dengan suatu penantian dan harapan.

Dan pastinya semua pasangan berharap akan berujung pada pernikahan. Nggak jauh beda denganku. Aku terus berharap bahwa pria yang berdiri bersamaku di pelaminan kelak adalah kamu.
Bersama membangun bahtera rumah tangga, menjadi seorang ibu untuk anak-anakku.
Satu hal yang pasti bahwa sebenarnya cinta itu selalu ada di sekitar kita, meski tanpa sadar kita selalu mencari di mana itu cinta. 


Hope you enjoy about my story...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hay semua, kalau misal aku late respond dan kalian butuh jawaban aku segera. kalian bisa DM aku ya di @veronica_untik

NIKAH NGGAK PAKAI WEDDING ORGANIZER ?, WHY NOT ?

Mungkin buat beberapa orang bakalan milih pake WO alias Wedding Organizer alias Wedding Planner kali ya buat urusin acara nikahan ki...